Harga Kubah Masjid
Tidak hanya di Indonesia, kubah menjadi simbol kebanggaan umat Muslim seluruh dunia. Seringkali kita melihat berbagai macam kubah yang unik dan indah dengan harga kubah masjid yang beragam di seluruh dunia. Namun, bagaimana asal usul kubah yang menjadi arsitektur legendaris setiap masjid ini? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui keunikannya.
Sejarah Kubah Sebagai Simbol Tempat Ibadah
Saat ini, kita mengenal kubah sebagai simbol tempat ibadah umat muslim yang menjadi penanda keberadaan masjid. Ternyata, kubah tidak selalu identic dengan masjid. Banyak sekali bangunan yang juga menggunakan kubah sebagai elemen arsitekturnya seperti istana raja, maktab, khanqah, wikalah, madrasah, rumah sakit, sabil kuttab, zawiyah dan makam.
Makam yang dibangun dengan komponen kubah pada atapnya biasanya merupakan makam orang-orang penting seperti petinggi Negara, wali, ulama, atau orang hebat yang punya pengaruh pada masanya. Di Eropa, banyak sekali gereja atau katedral yang memiliki kubah sebagai arsitektur bangunan, hal ini karena penyebaran agama zaman dahulu yang meluas.
Beberapa gereja atau katedral yang memiliki kubah sebagai atap adalah Pantheon di Roma, St. Peter di Vatikan, Mezquita di Cordoba, Katedral Florensia, Berliner Dome di Berlin, St. Mark Basilika di Venesia, Sacre Coer di Prancis dan sebagainya. Bangunan-bangunan ini dibuat dengan berbagai macam bentuk, seni dan bahan pembuatan yang sangat beragam.
Salah satu tujuan pembangunan kubah pada masjid maupun gerja adalah untuk memperidah bagunan, sehingga keindahan yang dipancarkan sesuai dengan harga kubah masjid yang dibuat. Selain itu, dimensi spiritual yang sama diantara keduanya hampir sama, yaitu kubah dipercaya sebagai metafora visual akan perjalanan spiritual seorang hamba dengan Tuhannya.
Bentuk lingkaran pada kubah memiliki arti yang sangat filosofis, yaitu lingkaran yang tak berawal dan berakhir serta tidak memiliki ujung. Hal ini berarti sebuah wujud penghambaan yang sempurna, yaitu sesuatu yang kekal dan abadi. Kubah juga dapat dianalogikan sebagai surga, sedangkan dasar bangunan yang berbentuk persegi atau segi delapan sebagai bumi.
Kubah Bagi Umat Islam
Awalnya, kubah dipelopori oleh Persia, perjalanan sejarahnya yang bisa dibilang sangat panjang ini kemudian bertransformasi oleh banyak ilmuwan. Salah satu yang mengadaptasi kubah adalah Greco-Roman, Byzantium hingga Islam. Arsitek Islam sendiri yang terkenal mengembangkan seni, teknik dan dekorasi Kubah adalah Usmani, Mimar Sinan (1488-1588).
Zaman dahulu harga kubah masjid bukan merupakan hal penting yang dutamakan, melainkan estetika dan keindahan seninya. Dalam sejarah Kristen, Cathedral Hagia Sophia (537 M) yang menginspirasi arsitek Mimaar Sinan dalam pengembangan kubah. Katedral ini berada pada puncak kebesaran arsitektur Byzantium di Konstantinopel saat masa kejayaan.
Bentuk kubah katedral di Hagia Sophia berupa kubah melingkar diatas dasar persegi yang mengadaptasi unsur Persia yaitu Iran dan Armenia. Namun pada masa Sultan Mahmed II (1542 M), katedral ini dijadikan masjid tanpa menghancurkan bangunan asli yang sudah ada. Namun mozaik dan gambar manusia yang terpasang diganti dengan kaligrafi Allah dan Nabi.
Banyak sekali gereja dan katedral di Eropa yang sekarang menjadi masjid, ada juga Masjid Qarawiyyin di Fez, The Great Mosque of Damascus dan Mezquita di Cordoba. Hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam karena struktur bangunan gereja dipercaya memiliki makna dan maksud yang sama, yaitu sebagai tempat peribadatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Masjid Yang Dibangun Dengan Kubah
Selanjutnya, pada abad 15 hingga 16 Masehi, Arsitek Islam Mimar Sinan membangun kubah dengan megahnya pada masjid Sulaimaniye di Istanbul pada tahun 1550 hingga 1558 masehi. Harga kubah masjid ini tentu sangat terbayarkan dengan mahakarya yang diakui dunia dan menjadikan nama Mimar Sinan sangat terkenal karena kubah yang dibangunnya.
Masjid ini memiliki kubah berbentuk semi lingkaran yang memiliki dasar bangunan persegi, karena diadopsi dari arsitektur gereja Hagia Sophia. Sejak saat itu, arsitektur masjid dengan kubah gigantis makin dikenal dengan menara ikonik khas Usmani. Penyebaran arsitektur ini sangat luas hingga mencapai Hungaria, Italia hingga London dengan karya monumentalnya.
Jauh sebelum itu, dibangun masjid pertama dengan arsitektur kubah di Timur Tengah dengan Khalifah Abdul malik (685-688 Masehi) yang berkuasa saat itu. Masjid itu adalah Masjid Umar di Yerusalem yang dikenal juga dengan Dome of The Rock. Diungkap oleh Sejarawan Al Maqdisi harga kubah masjid serta pembangunannya mencapai 100 ribu dinar (koin emas).
Seiring perkembangan zaman, kubah makin marak dijumpai pada setiap masjid di seluruh dunia dengan gaya dan bentuk yang semakin beragam. Dinyatakan oleh Prof K Creswell dalam Early Muslim Architecture bahwa desain pertama masjid Madinah tidak mengenal kubah sama sekali. Tradisi kubah ini menyebar ke wilayah Iran, Asia Tengah, Turki, Mesir dan India.
Banyak sekali karakter kubah pada masjid di seluruh dunia. Misalnya kubah berbentuk menekan dan bulat rendah di Afrika Utara dan kubah berbentuk setengah oval, elips dan bulat panjang di Mesir. Ada juga kubah unik berbentuk seperti bawang yang lancip di atas seperti di Persia. Sedangkan di India, umumnya kubah masjid dibuat dengan agak bulat.
Daftar dan Harga Kubah Masjid di Indonesia
Di Indonesia, kita mengenal kubah sebagai simbol masjid atau tempat peribadatan umat Muslim, namun ternyata hal ini baru dirasakan belakangan ini saja. Pada zaman dahulu, masjid-masjid di Indonesia memiliki arsitektur tradisional berbentuk tumpang dengan limas segi empat. Bentuk ini biasanya didasari bangunan persegi dengan atap lancip pada atasnya.
Dilansir oleh majalah Kompas pada tahun 2003, masjid pertama di Indonesia yang menggunakan atap dengan kubah adalah Masjid Sultan di Riau yang dibangun pada tahun 1803. Masjid ini dibangun dengan arsitektur kubah saat direnovasi oleh Yang Dipertuan Muda VII, Raja Abdul Rahman (1833-1843) yang merupakan penguasa pada saat itu di Riau.
Masjid dengan arsitektur kubah menjalar ke Indonesia setelah perang Rusia dan Turki pada abad ke 18, yaitu antar Rusia, Serbia, Montenegro, Romania dan Bulgaria melawan kekaisaran Ottoman. Maka revitalisasi Islam dan Pan-Islamisme muncul menggantikan atap tumpang tradisional di Indonesia, harga kubah masjid berkualitas jelas lebih berkelas daripada atap tumpang tradisional ini.
Peter J.M Nas menulis pada Masa Lalu Dalam Masa Kini : Arsitektur di Indonesia, beliau mengatakan bahwa arsitektur Islam paling modern disimbolkan dengan kubah masjid, seakan-akan masjid pada Asia Tenggara wajib memiliki kubah. Lambat laun kubah masjid menjalar ke seluruh Indonesia seperti perubahan pada Masjid Baiturrahman setelah perlawanan rakyat Aceh.
Selain itu, pada abad ke 19 Masjid Tua Palembang juga mulai dibangun dengan kubah pada bagian atapnya. Awalnya kubah dibuat disana menggunakan daun kelapa yang berada di atas menara. Sekarang ini makin punah gaya arsitektur masjid Indonesia yang kuno dengan tumpang dan telah digantikan dengan berbagai bentuk dan warna kubah unik yang menawan.
Demikian ulasan mengenai sejarah kubah masjid yang sangat menarik untuk dipelajari. Dengan mengenal keunikannya, kita dapat lebih menyadari besarnya kekuasaan tuhan yang menguasai dunia. Apapun bentuk kubah dan bagaimanapun jenis arsitekturnya, yang terpenting adalah kualitas ibadah orang-orang di dalamnya yang mengagungkan tuhan. Semoga semua penjelasan artikel ini bisa memberi manfaat. sekian terimakasih.